Perhatian Orang Tua dalam Membelajarkan Membaca Al-Qur'an pada Anak di Kota Banda Aceh

  • Riska Auzia Magister PAI Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Banda Aceh, Indonesia
  • Mufakhir Muhammad Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Banda Aceh, Indonesia
  • Heliati Fajriah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Banda Aceh, Indonesia

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini terdapat beberapa anak yang berusia 9-12 tahun kurang lancar dalam membaca al-Qur’an sehingga perlu pengulangan berkali-kali oleh guru TPA. Maka perlu diteliti penyebabnya melalui penelitian lapangan dengan data observasi, wawancara dan dokumentasi pada orang tua dari anak yang berusia 9-12 tahun yang berprofesi sebagai guru, nelayan, pedagang, dan wiraswasta di Gampong Lamseupeung dan Gampong Lampaseh Kota. Temuan penelitian ini adalah: (1) Bentuk perhatian orang tua dalam membelajarkan membaca alQur’an pada anak yaitu ; a) Pemberian bimbingan dengan cara mengingatkan pengulangan di rumah. b) Pemberian nasihat oleh orang tua berprofesi guru dengan berkisah, orang tua berprofesi pedagang dengan memberi contoh, dan orang tua berprofesi nelayan dengan memanfaatkan momen. c) Pengawasan terhadap anak oleh orang tua berprofesi guru, pedagang, nelayan dan wiraswasta melakukan pengecekan setiap harinya melalui kartu ngaji harian, raport, test. d) Pemberian penghargaan berprofesi guru, pedagang, nelayan dan wiraswasta dengan memberikan pujian. Orang tua berprofesi pedagang memberikan penghargaan dengan pelukan dan membelikan hadiah. Orang tua berprofesi guru dengan melebihkan uang jajan dan perlengkapan belajar yang baru. Dan orang tua berprofesi wiraswasta dengan mengajak mereka jalan-jalan. e) Orang tua berprofesi guru memberikan hukuman yang mendidik seperti hafalan surat pendek, orang tua berprofesi pedagang yaitu hukuman fisik apabila sudah sangat melawan serta mengurangi waktu bermain. orang tua berprofesi nelayan dan xii wiraswasta yaitu sama-sama dengan teguran. f) Pemenuhan kebutuhan belajar oleh orang tua berprofesi guru, pedagang, nelayan dan wiraswasta dengan membelikan al-Qur’an tajwid, buku tajwid, juz ‘amma, pulpen pintar dan meja belajar. Namun orang tua berprofesi pedagang juga memanggil guru ngaji ke rumah. (2) Hambatan orang tua berprofesi pedagang dan nelayan yaitu kurangnya kecakapan. Sedangkan orang tua berprofesi guru dan wiraswasta yaitu keterbatasan waktu.

Published
2022-01-01
Section
Articles