MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu
<p><strong>MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning</strong> is a peer-reviewed and open-access academic journal for researchers, practitioners and teacher educators, and students of mathematics education, published twice a year (<strong>January</strong> and <strong>July</strong>).</p> <p>MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning is a journal that focuses on publishing research in the field of mathematics education and learning. The scope of this journal includes: teaching and learning, teaching, development, educational technology, learning environment, teacher education, design/development research from various types of research such as surveys, design/development research, experimental research, and classroom action research in the field of mathematics education and learning.</p>Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Acehen-USMathiEu: Journal of Mathematics Education and LearningMathematical Critical Thinking Ability of Middle School Students Through The Thinking Aloud Pair Problem Solving Learning Model
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu/article/view/4543
<p>Indonesian students' critical thinking abilities are still relatively low, for this reason there is a need for solutions to improve students' critical mathematical thinking abilities. By using the Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) learning model. The aim of this research is to see the increase in students' mathematical critical thinking skills by implementing the TAPPS learning model. This type of research is an experiment for one group with a Pretest-Posttest One-Group Design. The instruments in this research are Pretest and Posttest mathematical critical thinking skills and the supporting instruments are RPP and LKPD. The data obtained was tested and analyzed using Paired Sample T-Test. The results showed that the mathematical critical thinking abilities of class VIII-A students increased. The improvement was proven by statistical testing using the t-test with results showing that there was an increase in the mathematical critical thinking abilities of SMP/MTs students after the Thinking Aloud Pair Problem Solving learning model was implemented.</p>DarwaniHafrianiAlya Karima
Copyright (c) 2024 MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
2024-08-012024-08-011119PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ETNOMATEMATIKA
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu/article/view/4598
<p>Mempelajari matematika tidak hanya dalam memahami konsep atau prosedurnya, tetapi banyak hal yang muncul dari proses pembelajaran matematika. Kurangnya sarana dan prasarana seperti media pembelajaran yang bervariasi, menyebabkan proses pembelajaran matematika terkesan monoton dan kurang kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan media pembelajaran berupa PPT terkait materi Tabung yang berbasis Etnomatematika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, sedangkan model pengembangan yang dilakukan adalah model 4D. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa validasi yang dilakukan oleh 2 validator ahli terhadap pengembagan perangkat pembelajaran berupa PowerPoint dengan berbasis budaya Kindang diperoleh hasil nilai rata-rata presentase sebesar 89,41% dengan kriteria Sangat Baik (layak untuk digunakan), dapat disimpulkan media pembelajaran berbasis budaya masyarakat Nagan Raya yaitu penggunaan Kindang yang terkait dengan materi tabung sudah dapat digunakan. Pada uji kepraktisan media yang melibatkan 3 orang pendidik, diperoleh rata-rata skor 4,471 yang berarti x > 3,25 maka media pembelajaran matematika pada materi tabung berbasis budaya masyarakat Nagan Raya yang menggunakan Kindang memperoleh kriteria yang “sangat baik” sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran.</p>Irvan JasmiLukman IbrahimSusanti
Copyright (c) 2024 MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
2024-08-012024-08-01111018ANALISIS PROSES BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA SMP
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu/article/view/4599
<p>Berpikir reflektif merupakan suatu cara berpikir seseorang dalam mengaitkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan yang sedang diperlajari untuk menganalisa masalah dan memberikan peyelesaikan terhadap permasalahan yang baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir reflektif siswa berdasarkan kemampuan awal matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan subjek peneliti adalah 3 siswa kelas VII SMP Negeri 3 Banda Aceh yang mewakili tingkatan kemampuan awal yaitu kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah yang diperoleh berdasarkan hasil tes kemampuan awal. Instrumen penelitian terdiri dari peneliti sendiri, soal tes kemampuan awal, soal tes berpikir reflektif dan pedoman wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tulis dan wawancara. Teknik pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu, yaitu pemberian STPBRM 2 dilaksanakan seminggu setelah pemberian STPBRM 1. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Proses berpikir reflektif siswa berkemampuan awal tinggi melalui setiap indikator pada fase <em>reacting</em>, <em>elaborating</em> dan <em>contemplating</em>. (2) Proses berpikir reflektif siswa berkemampuan awal sedang melalui indikator pada fase <em>reacting</em>, <em>elaborating dan contemplating</em>. Namun pada fase<em> contemplating</em> siswa belum cukup teliti saat menyelesaikan masalah sehingga siswa tidak memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. (3) Proses berpikir reflektif siswa dengan kemampuan awal rendah melalui sebagian indikator pada setiap fase berpikir reflektif.</p>Wiwin AndikaKhusnul SafrinaM. Duskri
Copyright (c) 2024 MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
2024-08-012024-08-01111930PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu/article/view/4601
<p>Modul Pembelajaran memiliki peran penting buat menyebarkan teknologi berdasarkan kecakapan abad 21 siswa pada pembelajaran matematika. sesuai pemetaan awal diperoleh gosip bahwa belum tersedia modul yang berbasis <em>Realistic Mathematics Education </em> (RME). sang sebab itu peneliti ingin membuatkan bhan ajar dalam bentuk modul pembelajaran matematika berbasis <em>Realistic Mathematics Education</em> (RME) di peserta didik Sekolah Menengah Pertama/MTsN yang memenuhi kriteria valid serta praktis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengikuti langkah-langkah pengembangan 4D. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini memakai lembar validasi pakar, lembar validasi praktisi serta lembar uji keterbacaan siswa. yang akan terjadi penelitian membagikan modul pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria kevaliditasan, hal ini diperoleh dari hasil analisis evaluasi validator yg mencapai rata-rata total sangat valid serta evaluasi modul antar validator termasuk kategori baik. Selain itu kepraktisan modul memenuhi kriteria sangat baik, hal ini diperoleh berasal penilian akibat analisis lembar validasi pengajar membagikan dari segi isi modul diperoleh homogen-homogen 87,68% dengan kriteria sangat baik serta asal segi tampilan modul diperoleh rata-rata 91,65% dengan kriteria sangat baik, selain itu hasil analisis uji keterbacaan peserta didik terhadap modul pembelajaran dengan memperoleh rata-rata total 83,75% dengan kriteria sangat baik. dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dan simpel. </p>Farah FadillahKhusnul SafrinaM. Duskri
Copyright (c) 2024 MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
2024-08-012024-08-01113141PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTsN 2 BANDA ACEH KELAS VIII MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING)
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu/article/view/4936
<p><em>Mathematical communication skills have an important role in learning mathematics. However, the reality in the field shows that students' mathematical communication skills are still low. So we need a learning model that can improve students' mathematical communication skills. Therefore, the CORE learning model was chosen. This study aims (1) to determine the learning process using the CORE model which can improve mathematical communication skills; (2) to determine the increase in mathematical communication skills taught using the CORE model. The subjects in this study were students of class VIII-4 at MTsN 2</em><em> </em><em>Banda Aceh. The indicators that are measured are written text, drawing and mathematical expression. Data collection was used by using a mathematical communication ability test sheet. Furthermore, the data were analyzed qualitatively by describing the facts or facts in accordance with the data obtained and also used the N-Gain test. The results of this study indicate that (1) In the written text indicator students can write a concept and accompanied it with appropriate explanations, on the drawing indicator students can present images in mathematical ideas appropriately, and on mathematical expression indicators students can write information from a problem inward. mathematical model; (2) N-Gain test with an average of 0.51 in the "Medium" category. So it can be concluded that the CORE Learning model can improve mathematical communication skills.</em></p>Resiana SeptirahmiM. YacoebSusanti
Copyright (c) 2024 MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
2024-08-012024-08-01114259PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL UN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD BERBASIS METODE DRILL
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu/article/view/4938
<p><em>The achievement of learning objectives through the national exam indicates that mathematics is ranked low, mathematics learning is expected to develop intuitive thinking skills. Intuitive thinking has an important to solve math problems based on knowledge and experience. The purpose of this research was to describe the process of improving students' intuitive thinking skills. This research is a classroom action research with 2 cycles. Each cycle consists of planning, acting, observing and reflecting. The research subjects were 26 students of class IX-1 SMP Negeri 10 Takengon. The results showed that STAD learning model based on the Drill method there was an increase in the ability to think intuitively. It can be seen from the test cycle I and cycle II, this increase is based on three indicators, the catalization indicator increased from 50% to 88.46%, the deduction indicator increased from 69.23% to 84.62% and the generalization indicator increased from 53.85% to 63.39%. The results of the N Gain test on the pre-test and post-test scores showed that students' abilities were in the high category.</em></p>Nurul MagfirahLukman IbrahimKhusnul Safrina
Copyright (c) 2024 MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
2024-08-012024-08-01116073PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIS
https://journal31.ar-raniry.ac.id/mathieu/article/view/5437
<p>Kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk menyelesaikan masalah matematika dengan fleksibilitas, efisiensi, dan akurasi. Meskipun demikian, hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2019 menunjukkan masih rendahnya rata-rata nilai matematika siswa Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya penyelidikan terhadap proses berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika. Penelitian ini berfokus pada gaya kognitif field-independent seperti yang dikonsep oleh Witkin, menggambarkan individu yang menganalisis objek secara independen dari lingkungannya dan menunjukkan preferensi untuk pemecahan masalah analitis. Penelitian kualitatif ini mengamati bagaimana siswa dengan gaya kognitif field-independent terlibat dalam berpikir kritis saat memecahkan masalah matematika. Data dikumpulkan melalui observasi langsung terhadap perilaku pemecahan masalah siswa, termasuk analisis kesalahannya dan jenis kesalahannya. Wawasan ini sangat penting untuk merancang intervensi pembelajaran yang selaras dengan proses kognitif siswa. Dengan memahami proses berpikir kritis siswa SMP dengan gaya kognitif field-independent, penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif. Pada akhirnya, strategi ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam matematika, yang berpotensi mengarah pada peningkatan hasil belajar, terutama bagi mereka yang memiliki gaya kognitif field-independent.</p>AmsalZainal AbidinKhusnul Safrina
Copyright (c) 2024 MathiEu: Journal of Mathematics Education and Learning
2024-08-012024-08-01117479